Posisi Pengelasan Berdasarkan ASME (American Society of Mechanical Engineers) dan ISO

Posisi dalam pengelasan atau sikap pengelasan yaitu pengaturan posisi atau letak gerakan elektroda las. Posisi pengelasan yang digunakan biasanya tergantung dari letak kampuh-kampuh atau celah-celah benda kerja yang akan dilas.


Posisi-posisi dalam pengelasan terdiri dari :

1. Posisi di bawah tangan (down hand position).

Posisi dalam pengelasan ini adalah posisi yang paling mudah dilakukan. Posisi ini dilakukan untuk pengelasan pada permukaan datar atau permukaan agak miring, yaitu letak elektroda berada di atas benda kerja.

2. Posisi mendatar (horizontal position).

Mengelas dengan posisi mendatar merupakan pengelasan yang arahnya mengikuti arah garis mendatar/horizontal. Pada posisi  ini kemiringan dan arah ayunan elektroda harus diperhatikan, karena akan sangat mempengaruhi hasil pengelasan. Posisi benda kerja biasanya berdiri tegak atau agak miring sedikit dari arah elektroda las. Pengelasan posisi mendatar sering digunakan untuk pengelasan benda-benda yang berdiri tegak. Misalnya pengelasan badan kapal laut arah horizontal.

3. Posisi tegak (vertical position).

Mengelas dengan posisi tegak merupakan pengelasan yang arahnya mengikuti arah garis tegak/vertikal. Seperti pada horizontal position pada vertical position, posisi benda kerja biasanya berdiri tegak atau agak miring sedikit searah dengan gerak elektroda las yaitu naik atau turun. Misalnya pengelasan badan kapal laut arah vertikal.

4. Posisi di atas kepala (over head position).

Benda kerja terletak di atas kepala welder, sehingga pengelasan dilakukan diatas kepala operator atau welder. Posisi ini lebih sulit dibandingkan dengan posisi-posisi pengelasan yang lain. Posisi pengelasan ini dilakukan untuk pengelasan pada permukaan datar atau agak miring tetapi posisinya berada di atas kepala, yaitu letak elektroda berada di bawah benda kerja. Misalnya pengelasan atap gudang bagian dalam.


Posisi Pengelasan adalah jenis atau posisi sambungan yang akan dilakukan pengelasan, posisi pengelasan ini dilakukan berdasarkan material atau produk yang akan dilas. Dalam teknologi pengelasan, semua ada pengkodeannya berdasarkan jenis sambungan. Untuk sambungan fillet weld plate menurut ASME disimbolkan dengan posisi 1F, 2F, 3F dan 4F, sedangkan menurut ISO disimbolkan dengan PA, PB, PF, PG, dan PD untuk sambungan groove atau butt weld plate menurut ASME disimbolkan dengan 1G, 2G, 3G dan 4G, sedangkan menurut ISO disimbolkan dengan PA, PB, PF, PG, dan PE.

Jenis – jenis posisi pengelasan pada pipa pun juga berbeda, untuk pipa biasanya menggunakan jenis sambungan groove atau butt weld plate menurut ASME disimbolkan dengan 1G, 2G, 5G dan 6G , sedangkan menurut ISO disimbolkan dengan PA, PC, PF, PG, dan HL-045. Namun pada pipa juga terkadang disambungkan dengan plate atau fillet weld pipe yang menurut ASME disimbolkan dengan posisi 1F (Rotated), 2F, 2FR (Rotated),  4F dan 5F, sedangkan menurut ISO disimbolkan dengan PA, PB, PB, PF, PG, dan PD. Untuk Anda yang ingin mengetahui jenis jenis sambungan pengelasan, berikut ini detailnya.

Macam-macam Posisi Las :

1. Posisi Pengelasan untuk Groove Welds Plate:

  • PA / 1G (Posisi pengelasan datar atau posisi down hand).
  • PC / 2G (Posisi pengelasan horizontal atau mendatar).
  • PF / 3G (Posisi pengelasan vertical up dengan arah naik).
  • PG / 3G (Posisi pengelasan vertical down dengan arah turun).
  • PE / 4G (Posisi pengelasan di atas kepala atau Overhead).



2. Posisi pengelasan untuk Fillet Welds Plate:

  • PA / 1F (Posisi pengelasan datar atau down hand).
  • PB / 2F (Posisi pengelasan horizontal – vertical atau mendatar).
  • PF / 3F (Posisi pengelasan vertical up dengan arah naik).
  • PG / 3F (Posisi pengelasan vertical down dengan arah turun).
  • PD / 4F (Posisi pengelasan di atas kepala atau overhead).



3. Posisi pengelasan pada Groove Welds pipa:

  • PA / 1G (Posisi pengelasan datar pipanya dapat diputar).
  • PC / 2G (Posisi pengelasan horizontal sumbu tegak dengan pipa dapat diputar).
  • PF / 5G (Posisi pengelasan vertikal up sumbu mendatar namun pipa tidak dapat diputar dengan arah pengelasan naik).
  • PG / 5G (Posisi pengelasan vertikal down sumbu mendatar namun pipa tidak dapat diputar dengan arah pengelasan turun).
  • HLO45 / 6G (Posisi Pengelasan pipanya miring sekitar 45 derajat dan statis atau tidak dapat diputar).


4. Posisi pengelasan pada Fillet Welds pipa:

  • PA / 1F Rotated ( Posisi pengelasan sumbu pipa flens miring 45 ° dan dapat diputar ).
  • PB / 2F ( Posisi pengelasan sumbu pipa tegak vertical diameter berbeda atau pipa flens pelat di bawah dan tidak dapat diputar ).
  • PB / 2FR Rotated ( Posisi pengelasan sumbu pipa horizontal dengan arah mendatar atau down hand dan dapat diputar ).
  • PD / 4F ( Posisi pengelasan sumbu pipa tegak vertical dengan pengelasan diatas kepala atau overhead dan tidak dapat diputar ).
  • PH / 5F ( Posisi pengelasan sumbu pipa horizontal dengan arah naik dan tidak dapat diputar ).



Sumber : https://slv.co.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Cubicle Medium Voltage (MV Switchgear) ?

Panel Listrik Beserta Jenisnya

Apa itu Relay ?